Stroke, TBC dan Trauma Lalin Penyumbang Tertinggi Beban Penyakit di Indonesia
Jakarta, InfoPublik - Hasil The Global Burden Of Disease (GBD) menyebutkan, stroke, tuberkulosis dan trauma akibat kecelakaan lalu lintas merupakan penyumbang tertinggi dari beban penyakit di Indonesia sepanjang 2010. "Ketiga penyakit itu kini sebagai penyumbang tertinggi beban penyakit di Indonesia sepanjang 2010, \" kata Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi, Agus Purwadianto dalam seminar hasil Studi Beban Penyakit, Trauma dan Faktor Risiko di Indonesia 2010 Tingkat dan Kecenderungannya di Jakarta, Selasa (30/4). Menurutnya, kondisi tersebut mengalami perubahan jika dilihat dari perbandingan beban penyakit pada 1990 dengan 2010, yang menunjukkan penurunan bermakna pada jenis penyakit Pneumonia, Diare, gangguan kehamilan, Sepsis neonatal dan anemia defisiensi besi. Studi GBD juga menemukan penurunan tingkat kematian terbesar untuk semua faktor resiko pada anak 1-4 tahun yang mencapai 71 persen, sementara pada orang dewasa laki-laki usia 35-39 tahun terjadi peningkatan sebesar 5 persen. "Di Indonesia dan negara berkembang lainnya dalam dua dasawarsa terakhir telah terjadi transisi kesehatan, dikarenakan bertambahnya usia harapan hidup, meningkatnya jumlah penduduk usia lanjut dan meningkatnya insidens penyakit tidak menular (PTM), karena itu estimasi beban penyakit dan faktor resiko ini perlu dimutakhirkan dengan data dan informasi terbaru agar dapat memberi bukti (evidence) pada saat diperlukan," ujarnya. Hasil GDB juga menyebutkan diet yang tidak sehat, tekanan darah tinggi, perilaku merokok, polusi udara di rumah, tingginya kadar glukosa darah, kurang aktifitas fisik, obesitas, kurangnya zat besi, kolesterol tinggi, konsumsi alkohol, merupakan faktor risiko tingginya beban penyakit tidak menular di Indonesia. Sehingga, ia menyimpulkan bahwa, hampir semua masalah kesehatan di Indonesia terkait dengan budaya dan perilaku gaya hidup masyarakat, diantaranya diet yang tidak sehat, kurangnya konsumsi buah dan sayur, konsumsi gula dan garam berlebih serta kurangnya aktifitas fisik. "Karena itu sudah seharusnya upaya kesehatan digerakkan melalui peningkatan upaya promotif dan preventif untuk merubah perilaku," kata Agus. Peneliti Utama Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kemenkes RI, Soewarta Kosen mengatakan, di seluruh rumah sakit di Indonesia baik di pusat maupun daerah, stroke merupakan penyebab kematian utama, disebabkan perilaku dan kebiasaan hidup yang tidak sehat. Sedangkan untuk Tuberkulosis (TB) penemuan kasus dan penurunan kematiannya cukup baik, namun akses untuk pengobatan dibeberapa wilayah di Indonesia masih sulit. "Coverage kita yang masih jelek, pengobatannya tersedia tetapi masyarakat sulit menjangkau fasilitas pelayanan kesehatan," ungkapnya. Sedangkan untuk kecelakaan lalu lintas, jumlahnya mencapai 300 kasus dengan kematian 60 orang/ bulan. "Itu baru kecelakaan di jalur busway saja belum kecelakaan lainnya," kata Soewarta. Pendekatan GBD merupakan upaya sistematik dan ilmiah untuk mengetahui besarnya kehilangan usia produktif karena penyakit menular dan tidak menular (kronik-degeneratif), trauma, faktor risiko menurut usia, jenis kelamin dan geografis pada suatu waktu tertentu. Pendekatan ini digunakan sebagai standar dalam penilaian keadaan kesehatan suatu negara atau wilayah tertentu dan untuk pembandingan kemajuan suatu negara dengan negara lainnya.(dry)
sumber :www.infopublik.org
0 komentar
belum ada komentar