Bupati Merauke Turkam Ke Distrik Kimaam
Merauke, InfoPublik - Bupati Merauke Drs Romanus Mbaraka, MT didampingi Ketua DPRD Merauke Kanisia Mekiuw, SH dan Sekretaris Daerah Drs Daniel Pauta dan rombongan melakukan Turun Kampung (Turkam) ke Distrik Kimaam-Merauke, Senin (29/6).
Pagi itu sekitar pukul 07.30 WIT, pesawat carteran Susi Air dari Bandara Mopah Merauke menuju Kimaam. Sekitar 45 menit perjalanan, pesawat twin otter yang membawa 12 penumpang itu landing mulus di lapangan terbang Kimaam. Rombongan kemudian menuju ke tempat penginapan.
Tanpa istirahat, Bupati dan rombngan langsung menuju ke tempat acara di Kampung Batu Merah atau Kalilam, bukan menggunakan speed boat atau perahu seperti yang terjadi selama ini, namun sudah dengan jalan darat menggunakan mobil.
Sebab, antara Kimaam dan Baru Merah yang berjarak sekitar 15 kilometer itu ternyata sudah terhubung jalan darat yang sebelumnya tidak pernah terbayangkan akan terbangun sebuah jalan darat. Lebih dari dari itu, sebagian dari jalan ini sudah ditingkatkan dengan cara cor. Tak terasa, mobil Koramil yang mengantar kami sudah sampai di Kampung Batu Merah.
Media Center cukup kanget, karena di kampung ini ternyata ada signal Telkomsel. Bahkan lebih dari itu, Telkomsel yang ada di sini sudah bisa facebookan. ‘’Kalau di Kampung Kalilam, kalau mau facebook sangat lancar,’’ kata seorang pemuda.
Tak hanya itu, di kampung ini, masyarakat juga sudah menikmati listrik seperti warga ibukota distrik Kimaam. Sebab di sini, ada Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat, sehingga ada jaringan listrik ke setiap rumah. Tak hanya itu, hampir semua kepala keluarga menerima bantuan rumah dari pemerintah.
Saat masuk ke kampung tersebut, Bupati Romanus Mbaraka bersama rombongan di sambut warga. Hanya saja, Bupati Romanus dibuat kecewa saat memasuki kampung. Pasalnya, kampung terlihat kurang bersih, padahal rumah yang diberikan pemerintah sudah bagus-bagus.
Karena itu, secara spontan, Bupati Romanus Mbaraka, MT, minta warga untuk segera mengganti kepala kampung. ‘’Kepala Kampungnya diganti. Kalau masyarakat tidak ganti, nanti Bupati yang langsung ganti,’’ tandasnya.
Permintaan ini, karena kepala kampung dinilai tidak dapat menggerakan masyarakat. Apalagi, dana sudah diturunkan ke kampung. Mulai dana Gerbangku dari APBD Kabupaten Merauke sebesar Rp500 juta untuk kampung dengan penduduk di atas 75 kepala keluarga dan Rp300 juta untuk dibawa 75 KK, dana PNPM Mandiri dan prospek sehingga di setiap kampung dana tersedia antara Rp600-800 juta.
‘’Seharusnya kampung maju kalau dana itu direncanakan dan dipergunakan dengan baik,’’ tandas Bupati. (02/mcmerauke/Kus)
0 komentar
belum ada komentar