Pemkab Merauke Targetkan Komoditas Karet Di Tiga Distrik
Merauke, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Merauke menargetkan penanaman tanaman karet di tiga distrik, yakni di Distrik Jagebob, Eligobel, dan Sota. Setidaknya, melalui target di tiga distrik itu, ada komoditas karet asli Kabupaten Merauke yang dipasarkan keluar.
Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Merauke Ir. Efendi Kanan, menyebutkan, Dinas tengah mengembangkan tanaman karet di tiga distrik. Distrik yang dimaksud sangat potensial untuk ditanami karet. “Yaitu di Distrik Jagebob, Distrik Eligobel dan Sota,” katanya Selasa (20/10).
Menurut dia, pemerintah daerah sedang gencar membuka lahan perkebunan karet di ketiga distrik tersebut. “Untuk di Jagebob itu ada 100 hektare, di Distrik Eligobel 50 hektare, dan Distrik Sota 50 hektare. Semuanya masih dalam proses pembukaan lahan,” ujarnya.
Kepala Distrik Jagebob, Sofyan Matdoan, mengungkapkan, pada umumnya warga di Jagebob menanam karet. Komoditas itu sangat berpotensi di distrik tersebut. Hampir setiap Kepala Keluarga memiliki lahan satu hektare ditanami karet.
“Di sini hampir semua kampung mengelola kebun karet, dan bahkan hampir di semua RT. Kalau kita lihat sepanjang jalan itu ada, tapi baru mulai 2-3 tahun lalu. Hanya saja sekarang, petani kami mengharapkan bantuan pemerintah dan juga nanti untuk pemasaran kedepannya,” katanya.
Di Eligobel, tanaman karet menjadi perhatian masyarakat di 12 kampung, untuk ditanami. Berdasarkan data pemerintah distrik setempat, kurang lebih 300 hektare lahan yang ditanami tanaman karet.
“Ada 12 kampung potensi perkebunannya adalah karet. Data kami sekitar 300 hektare lebih kebun karet. Satu kepala keluarga memiliki 1 hektare lahan karet. Memang kami lebih menekankan pada bagaimana pembangunan ekonomi,” tutur Kepala Distrik Eligobel, Fransiskus Kamijai.
Menurutnya, perkebunan karet sudah sejak jaman Belanda dikembangkan di Distrik Eligobel. Hanya saja, masyarakat baru beberapa tahun terakhir kembali mengembangkannya, karena potensi pemasarannya cukup tinggi.
“Tanaman karet di sini memang menjadi minat masyarakat untuk dikembangkan. Sudah pernah panen beberapa waktu lalu, yang dipanen ini hasil dari jaman-jaman Belanda, melihat itu mereka kembangkan lagi, karena ada potensi,” ujarnya. (03/mcmerauke/toeb)
0 komentar
belum ada komentar