Hasil Studi Banding Komisi A Segera Ditindaklanjuti di Kabupaten Merauke
(SM),
Setelah mempelajari tentang perkembangan serta kemajuan dari sisi adat dan kepariwisataan di Kabupaten Jembrana, Bali Komisi A DPRD Kabupaten Merauke mempunyai inspirasi untuk segera diwujudnyatakan di Kabupaten Merauke. Kelestarian dan perlindungan terhadap budaya, adat dan kepariwisataan di Jembrana berjalan baik karena mendapatkan dukungan dari semua pihak.
Dari hasil studi banding, ada hal-hal yang bisa dikembangkan di Merauke. Pertama dari sisi adat dan budaya harus dilestarikan dan memperkenalkan kepada publik. Dewan mencoba mendorongnya, yakni menetapkan kampung-kampung asli Marind sebagai kampung adat kerjasama DPRD, Pemda Merauke dan masyarakt adat.
“Dengan ditetapkannya sebagai kampung adat, maka dengan sendirinya ada perhatian dari pemerintah untuk membantu masyarakat adat. Berikut, kampung adat tadi yang kita lihat punya potensi wisata, kita akan mendorong pemerintah menetapkan kampung tersebut sebagai kampung pariwisata,” kata Juru Bicara Komisi A DPRD Kabupaten Merauke, Heribertus Silubun, SH, Senin, (29/3/2016).
Program ini, tambah Heribertus, akan mengikutsertakan semua pihak dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Pendidikan dan Pengajaran dan Dinas Perindagkop Merauke. Sehingga, pemerintah akan terlibat secara aktif dalam upaya pengembangan kampung-kampung yang sudah ditetapkan ini. Peran Dinas Pariwisata adalah bagaimana merancang sebuah kampung wisata menjadi salah satu daerah pilihan wisata ideal untuk Merauke.
Dinas Pendidikan dan Pengajaran dilibatkan agar dinas mendorong semua sekolah di Kabupaten Merauke untuk memasukan program pendidikan Muatan Lokal (mulok) dengan tujuan memperkenalkan budaya dan adat orang Marind kepada semua generasi bangsa di Merauke.
“Dengan begitu, kita harapkan setiap sekolah bisa merencanakan program karya wisata atau study tour ke kampung-kampung adat atau wisata yang sudah ditetapkan. Nilai plusnya ada perputaran ekonomi disana di kampung wisata yang tentunya harus ada pendampingan dari Dinas Perindagkop,’ tambah dia lagi.
Salah satu kampung yang dibidik Komisi A untuk menjadi kampung percontohan kampung adat dan kampung wisata adalah Kampung Wendu. Kepada dinas terkait diharapkan bisa menangkap hasil studi banding yang akan dikembangkan di Merauke dan segera ditindaklanjuti tahun ini, sehingga tahun depan bisa berjalan efektif.
Heribertus berpendapat, potensi budaya dan pariwisata di Kabupaten Merauke cukup besar. Namun, belum menggerakannya secara maksimal, sehingga terkesan biasa-biasa saja. Tidak ada hal yang istimewa. Bagaimana menciptakan potensi yang ada menjadi sesuatu yang luar biasa diperlukan kerjasama anatara Pemda, DPRD dan masyarakat adat. Maka, sesuatu yang dipelajari di daerah lain lalu sukses diterapkan di Merauke adalah bukti nyata kerjasama yang baik.(Get)
0 komentar
belum ada komentar