Kedapatan Konsumsi Miras, ASN Siap ‘Jalan Cicak’
Jayapura, Jubi – Pemerintah Provinsi tampaknya tak main-main dalam menerapkan Perda Minuman Keras (Miras) di wilayahnya. Dimana sanksi tegas berupa jalan menyerupai cicak (merayap) siap diberikan kepada ASN yang kedapatan mengkonsumsi Miras pada saat jam kerja.
“Setiap pimpinan SKPD dan jajaran-nya wajib mengamankan kebijakan ini, jangan sampai ada pegawai yang mengkonsumsi Miras. Sampai saya tahu, akan saya panggil dan buat merayap di lapangan,” kata Sekretaris Daerah Papua, Hery Dosinaen saat pelantikan Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan serah terima jabatan Asisten Bidang Umum Sekda Papua, Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda, dan Kepala Biro umum Setda Papua, di Jayapura, Selasa (19/4/2016).
Menurut Sekda, pada Rakerda Bupati/Walikota telah ditandatangani Pakta Integritas terkait Perdasi Larangan di seluruh wilayah Provinsi Papua oleh jajaran Forkopimda, para Bupati/Wali kota bersama jajaran Muspida masing masing daerah.
“Ini kebijakan luar biasa, Perda soal Miras sebelumnya sudah ada namun tidak ada pelaksanaannya. Dengan kepemimpinan Gubernur berani, tentunya dengan berbagai konsekuensi untuk selamatkan seluruh umat di tanah Papua,” ujarnya.
Selain itu, ujar Dosinaen, Gubernur telah memerintahkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk merekrut atau menambah 500 orang yang akan ditempatkan di semua SKPD dan segera dibentuk tim gabungan untuk urun bersama ke kabupaten/kota guna membantu mengamankan kebijakan ini.
“Kalau tidak berarti dia turut menghancurkan orang Papua. Ini hal penting yang harus terpatri dalam diri kita masing masing,” ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur Papua Lukas Enembe dengan tegas mengingatkan seluruh masyarakat Indonesia, yang ingin berkunjung ke Papua untuk tidak membawa minuman beralkohol.
“Kami akan sampaikan kepada masyarakat Indonesia, ketika ingin masuk di Papua dilarang membawa minuman beralkohol,” kata Lukas Enembe saat melihat hasil razia tim gabungan, di Jayapura, Jumat (8/4/2016).
Enembe katakan, penegasan ini dilakukan untuk menyelamatkan orang-orang Papua. Pasalnya setiap tahun pasti ada orang Papua dan rumah tangga yang rusak akibat minuman beralkohol.
“Habis minum terus ribut, baku pukul dan akhirnya anak-anak menjadi terlantar dan berperilaku menyimpang,” ujarnya.
Sumber : tabloidjubi
0 komentar
belum ada komentar