Pemerintah Indonesia Programkan Pemerataan
Jayapura, Jubi – Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Binsar Pandjaitan menekankan, Pemerintah. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kesenjangan ekonomi.
“Pemerintah Indonesia sudah memprogramkan supaya tidak terjadi kesenjangan ekonomi. Program pemerataan ini penting agar perkembangan ekonomi tidak hanya untuk orang kaya saja, tapi kepada rakyat biasa,” kata Luhut Pandjaitan, di Jayapura, Kamis (16/6/2016).
Ia menjelaskan, saat ini pemerintah Indonesia ingin melihat rakyat yang tinggal di kota dan di desa hidupnya tidak terlalu beda jauh. Untuk itu, semua pihak harus mendorong agar rakyat yang berdomisili di pedesaan lebih banyak bertanya.
“Ini harus dilakukan supaya mereka bisa lebih bagus lagi,” ujarnya.
Sementara mengenai SDM, ujar Luhut, sangat berbahaya jika angkatan kerja tidak dibarengi dengan pendidikan. Sehingga mengenai pendidikan ini penting supaya bonus demografi diikuti dengan kualitas pendidikan yang baik.
“Sekarang sudah saatnya ingatkan masyarakat untuk kerja keras untuk mendidik anaknya untuk menjadi manusia berguna, terutama mengenai disiplin,” kata Luhut.
Ia katakan, saat ini pemerintah Indonesia sedang menggalakkan pembangunan infrastruktur, dimana akan menyangku kepada harga barang, ini sedang dikerjakan.
“Jadi di Papua ini kami sedang bangun jalan jalan di pegunungan. Kami ingin sambungkan itu sampai 2019 itu ke Agats melalui Kabupaten Nduga dan sudah berjalan dimana TNI sedang mengerjakan,” katanya.
Luhut menjelaskan, Wagub Papua meminta agar Ilaga di potong, dan hal ini sudah langsung dibicarakan dengan kepala balai, menteri perhubungan. “Sehingga mungkin akan dianggarkan tahun depan. Kalau ini jadi, maka seluruh konektivitas wilayah pegunungan akan tersambung,” ujarnya.
Dia menambahkan meskipun saat ini orang ribut sana sini namun pihaknya tetap bekerja untuk membuat Papua lebih bagus lagi. “Pendidikan, kesehatan, ekonomi, pembangunan itu satu rangkaian holistik yang kami sebutkan,” tutupnya.
Sumber : Tabloidjubi