Pendidikan di Merauke Masih Sangat Memprihatinkan
Kepala Sekolah (Kepsek) SMP/SMA Terintegrasi Satu Atap Wasur, Sergius Womsiwor mengungkapkan, pendidikan di daerah ini masih sangat memprihatinkan. Kegiatan belajar mengajar berjalan di tempat, lantaran guru tak berada di tempat tugas terutama di kampung-kampung.
“Memang harus diakui jika akses pendidikan bagi anak-anak Papua di daerah pedalaman maupun pinggiran kota masih sulit. Ini harus ada solusi yang diambil agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan normal kembali,” ujarnya dalam sambutannya saat kunjungan Duta Besar Delegasi Uni Eropa, YM Vincent Guerend Rabu (15/6/2016).
Khusus di SMP/SMA Satu Atap Terintegrasi Wasur, demikian Womsiwor, masih banyak kekurangan disana sini. Sehingga kadang proses belajar mengajar juga tersendat-sendat.
Lebih lanjut dijelaskan, pihaknya tidak hanya mengurus anak-anak Papua di SMP/SMA Satu Atap Wasur, tetapi membuka sekolah PAUD bagi anak-anak Papua. Juga anak-anak aibon yang putus sekolah. Itu dilakukan semata-mata memberikan kesempatan kepada mereka agar dapat belajar menulis dan membaca dengan baik.
Bupati Merauke, Frederikus Gebze dalam kesempatan itu mengatakan, pendidikan menjadi tanggungjawab semua orang. Pemerintah, orang tua dan stakeholder lain, harus bergandengan tangan secara bersama-sama memajukan pendidikan di daerah ini.
Duta Besar Delegasi Uni Eropa, YM Vincent Guerend meminta kepada siswa-siswi di SMP/SMA Satu Atap Wasur agar lebih tekun belajar dan rajin ke sekolah. Tidak boleh menyia-nyiakan waktu dan kesempatan yang ada.
http://tabloidjubi.com/2016/06/16/pendidikan-di-merauke-masih-sangat-memprihatinkan/