Unmus Tuan Rumah National University Debating Championship wilayah XVI Papua dan Papua Barat
Kampus Unmus yang ada di Kabupaten Merauke menjadi tuan rumah pelaksanaan National University Debating Championship (NUDC) yang diikuti oleh para mahasiswa dari berbagai PTN dan PTS wilayah XVI Papua dan Papua Barat.
NUDC tersebut telah berlangsung selama dua hari, sejak tanggal 1-2 Juni 2016 lalu. Sekretaris Pelaksana Kopertis Wilayah XVI Papua-Papua Barat, Dra.Metha Gomies, M.Si kepada media ini di sela-sela lomba mengemukakan bahwa lomba tersebut merupakan program dari Dikti, para mahasiswa akan berkompetisi khusus dalam debat Bahasa Inggris.
Tujuannya untuk memberikan motivasi kepada mahasiswa agar dapat meningkatkan ketrampilan berbahasa Inggrisnya dengan lebih baik sehingga ke depan dapat menghadapi pergaulan global, tidak terbatas hanya di dalam negeri saja.
Dalam hal ini kemampuan berbahasa Inggris memang dibutuhkan oleh mahasiswa yang ada di Papua dan Papua Barat. NUDC dilaksanakan rutin setiap tahun dan pihak penyelenggaran juga sudah mengundang seluruh perguruan tinggi, baik PTN maupun PTS yang ada di Papua dan Papua Barat.
Namun hingga mendekati waktu pelaksanaan, hanya dua PTN yang mendaftar yakni Unipa dan Unmus. Sedangkan PTS yang mendaftar berjumlah 15 PTS. Tetapi satu perguruan tinggi gugur ,karena mahasiswanya tengah menderita sakit dan dalam waktu yang sempit tentunya sudah tidak memungkinkan lagi untuk menggantinya dengan mahasiswa lain.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, dibandingkan dengan tahun ini, diakui bahwa jumlah peserta masih lebih banyak pada tahun lalu. Tentunya berbagai faktor dan kendala menjadi penyebab sehingga tidak semua perguruan tinggi dapat mengirimkan mahasiswanya.
Alasan memilih Unmus sebagai tuan rumah tahun ini, semata-mata agar ada pemerataan sehingga semua bisa merasakan tanpa harus selalu dilaksanakan di wilayah provinsi saja. Oleh sebab itulah Unmus akhirnya dipilih untuk pertama kalinya menjadi tuan rumah penyelenggaraan NUDC tahun 2016 ini.
Ke depan, pihaknya berharap para mahasiswa tidak hanya trampil dalam berbahasa Inggris tetapi juga memiliki kemampuan beragumentasi dalam Bahasa Inggris sehingga wawasan mereka menjadi lebih luas. Apalagi pada NUCD topik yang harus dibahas peserta sengaja diberikan oleh dewan juri secara mendadak bertepatan pada hari pelaksanaan lomba sehingga ini menegaskan bahwa sama sekali tidak ada rekayasa.
http://infopublik.id/read/161637/unmus-tuan-rumah-national-university-debating-championship.html