Bulog: Petani Merauke Kekurangan Mesin Pengering Gabah
Merauke - Petani padi di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua, masih mengandalkan sinar matahari sebab kekurangan mesin pengering gabah, kata Kepala Bulog Subdivisi Regional (Divre) Merauke Said El Zabali.
"Umumnya petani mengandalkan alam sehingga kalau ada hujan, pengeringan kurang optimal. Alat pengeringnya belum mencukupi," ujarnya di Merauke.
Pengeringan yang lambat akibat iklim yang berubah-ubah, kata dia, tidak mempengaruhi penyerapan oleh Bulog.
Hingga kini penyerapan beras dan gabah terus dilakukan, bahkan telah ditandatangani kontrak kerja sama dengan 20 ribu petani sebagai produsen padi.
Ia memastikan, kapasitas gudang tidak menjadi kendala penyerapan, sebab beberapa hari lalu telah digeser lagi 2.000 ton beras ke ibu kota Provinsi Papua, Jayapura.
"Sampai sekarang sudah 6.000 ton yang digeser. Sebanyak 4.000 ton ke Jayapura, dan 2.000 ton ke Sorong, Papua Barat" katanya.
Pihaknya merencanakan pemindahan 2.000 ton beras lokal Merauke ke Kabupaten Mimika jika penyerapan musim tanam pertama terus berlanjut.
"Kalau stok di Merauke aman, kami akan geser lagi ke Timika," katanya.
Sumber : antarapapua