Metode Talut Tak Tepat Atasi Abrasi di Merauke
Kepala Kampung Waninggap Nanggo, Distrik Semangga, Merauke, Papua, Emanuel Kaize mengungkapkan kondisi rusaknya jalan Merauke-Kumbe sudah berlangsung bertahun tahun dan tak pernah ada penanganan khusus dari pemerintah.
Kondisi badan jalan ini sangat membahayakan pengguna, apalagi saat malam hari dengan tiadanya penerangan. “Pembangunan talut percuma, karena sudah rubuh dan rusak, tidak mampu menahan ombak laut,” kata Kaize.
Menanggapi masalah itu, Bupati Merauke Frederikus Gebze mengaku akan segera membangun jembatan darurat, agar tidak menimbulkan malapetaka kemudian.
“Nanti akan dibangun jalur jalan baru, tidak lagi melintasi jalan dipinggir pantai yang sudah rusak itu,” ujar Bupati kepada wartawan, kemarin.
Bupati Freddy juga tengah mengkaji penanganan abrasi yakni dengan membangun benteng pemecah ombak menggunakan tiang pancang.
“Memang metode tersebut membutuhkan anggaran tidak sedikit,” ujarnya. Namun cara itu dipilih, karena lebih efektif menangani abrasi di Merauke untuk jangka panjang.
“Kita harus rubah, talut itu tidak tepat kalau dipakai dengan kondisi pantai seperti ini, pasti cepat rusak dan ambruk,” terangnya.
Ia juga berharap masyarakat ikut mendukung pemerintah dalam penanganan abrasi dengan tidak lagi menambang pasir pantai, sebab dapat merusak alam.
sumber : metromerauke.com