Koramil Tanah Merah gelar pengentasan buta huruf
Komando Rayon Militer (Koramil) 1711-03/Tanah Merah di Kabupaten Boven Digoel, Papua menggelar program pengentasan buta huruf kepada warga setempat.
Komandan Koramil (Danramil) 1711-03/Tanah Merah Mayor Inf Suwandi dalam siaran pers yang diterima Antara di Kota Jayapura, Kamis mengatakan program itu mendukung pengentasan buta aksara demi kemajuan pendidikan bagi anak-anak usia sekolah dan orang tua yang belum bisa baca tulis di Boven Digoel.
"Kegiatan ini guna mendukung program Pemerintah Pusat yakni pengentasan buta aksara,"katanya.
Program tersebut, kata dia, baru dimulai pada Rabu (27/7) dengan mengambil tempat di aula Kampung Sukanggo, Distrik Mandobo, Kabupaten Boven Digoel dengan pengajarnya yakni Babinsa Sertu Hamiraja.
"Langkah awal yang kami lakukan adalah mengumpulkan dan mendata seluruh warga yang masih belum bisa baca tulis, baik anak-anak usia sekolah maupun dewasa untuk menerima pengarahan, wawasan dan beberapa materi pengetahuan dasar mulai dari pengenalan huruf, menulis dan berhitung,"katanya.
Menurut dia, memang tidak mudah untuk melakukan program tersebut namun demi untuk kemajuan warga di Kampung Sukanggo dan sekitarnya, maka Koramil Tanah Merah akan berupaya sedapat mungkin untuk memberikan materi pelajaran kepada warga masyarakat yang belum menguasai baca tulis.
"Harapan kami apa yang dilakukan bisa membantu kesulitan para warga, khususnya bagi mereka yang masih belum menguasai baca tulis," katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan kegiatan itu merupakan salah satu program TNI khususnya Kodim 1711/Boven Digoel sebagai satuan teritorial melalui Koramil dan jajarannya guna membantu Pemerintah Pusat dalam memberantas buta aksara.
"Dihari pertama memberikan materi untuk baca, tulis dan berhitung, sejumlah warga sangat antusias untuk mengikutinya. Dan tentunya dalam mengajar, kami akan menyesuaikan waktunya dengan kesibukan masyarakat, mungkin bisa dua hingga tiga kali dalam sebulan atau tergantung dari animo warga, yang penting mereka berminat dan tidak dipaksakan,"katanya.
sumber : antarapapua.com