Inflasi di Merauke Cukup Terkendali
Inflasi yang terjadi di Kabupaten Merauke, Papua, relatif terkendali. Inflasi sebagai satu salah satu indikator kondisi ekonomi di satu daerah atau negara.
Jika angka inflasi tinggi maka akan sangat merugikan masyarakat, sebab dapat meningkatkan daya beli yang berujung pada kemiskinan. “Untuk itu inflasi sangat perlu dikendalikan oleh pemerintah. Secara nasional target inflasi dikendalikan sampai level 4 plus minus 1 persen,” ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Papua, Joko Supratiko, Jumat (2/9).
Sejak Januari-Agustus 2016 terjadi deflasi di Merauke, pun harga barang cenderung turun. Namun penurunan harga berlebihan atau deflasi tidak selamanya bagus. Hal itu kata dia, menunjukan adanya stagnasi terhadap kegiatan ekonomi.
“Oleh karena itu inflasi tetap diperlukan tetapi dalam rentan yang dikendalikan. Tidak sampai lebih besar dari pada pertumbuhan ekonomi sendiri. Pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi tidak dibarengi dengan pengendalian inflasi akan sangat merugikan masyarakat,” katanya.
Bank Indonesia bertugas mengendalikan inflasi melalui kebijakan moneternya. Namun karakteristik inflasi tidak banyak dipengaruhi moneter. Ada hal lain yang juga turut terlibat, seperti distribusi bahan, produksi bahan, bencana alam dan penimbunan barang. “Di Papua umumnya terjadi pada harga makanan. Seperti beras, cabai merah, bawang merah dan ikan ekor kuning,” tuturnya.
Menurut dia, ada cara untuk dapat mengendalikan inflasi, yakni kerjasama instansi pemerintah dan Bank Indonesia. “Salah satu yang bisa kita lakukan adalah kerja sama antara daerah atau perdagangan antara daerah,” katanya.
Sumber : http://metromerauke.com/2016/09/02/inflasi-di-merauke-cukup-terkendali/?utm_source=dlvr.it&utm_medium=twitter