Ikatan mahasiswa Kei Universitas Negeri Musamus (Unmus) Merauke, Papua berinisiatif mementaskan seni budaya suku Kei, Provinsi Maluku di Taman Mandala Merauke.

Pagelaran budaya yang dikemas dalam event Evav Night Part II mendapat apresiasi dari masyarakat Kei di Merauke sebab dinilai sebagai wahana perekat kekeluargaan. Kegiatan ini danai secara swadaya oleh mahasiswa.

Rektor Unmus, Philipus Betaubun ketika membuka kegiatan ini mengajak masyarakat Kei di daerah ini untuk berpartisipasi dalam pembangunan bersama Pemkab Merauke.

Ia juga meminta agar masyarakat suku bersatu tanpa memandang latar belakang sosial.

“Pada dasarnya prinsip orang Kei tidak mau hidup menyusahkan orang lain tapi membawa pesan damai seperti yang diajarkan leluhur,” kata Rektor Philipus Betaubun.

Rektor memberi apresiasi kepada Ikatan Mahasiswa Kei di bumi Anim Ha yang telah mempelopori pagelaran budaya itu.

Dalam acara pentas budaya Kei, ratusan mahasiswa menggelar tarian tradisional. Di antaranya, Tarian Ular yang sangat menarik perhatian pengunjung.

Tarian ini secara khusus dibawakan oleh tujuh marga. Ritual tarian ular pun sangat unik; menggunakan properti yang dibentuk seperti ular dengan panjang sekitar 20 meter dan bobot ratusan kilogram.

Selanjutnya, acara ditutup dengan tarian Sariat atau Sawat bersama yang merupakan tarian khas pergaulan masyarakat Kei, yang memegang pada falsafah leluhur ‘vuut ain mehe ni ngifun ne manut manut ain mehe ni tilur’.

Sumber :http://metromerauke.com/