Ijin Pendirian Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Unmus Resmi Diserahkan
etelah melalui sejumlah tahapan sejak beberapa waktu yang lalu, akhirnya penyerahan ijin pendirian Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Unmus terealisasi yang dilakukan langsung oleh Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), Sumarna F.Abdurahman di Gedung PKM kemarin. Selain menyerahkan ijin pendirian LSP, Sumarna juga tampil sebagai pembicara pada seminar dengan tema ‘Kebijakan sistem sertifikasi nasional’ yang dilaksanakan dalam waktu yang sama. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Rektor Unmus, mahasiswa, dosen, para wakil rektor, perwakilan Pemda dan sejumlah tamu undangan dari perusahaan swasta.
Dalam kesempatan itu, Rektor Unmus, Dr.Philipus Betaubun, ST, MT mengemukakan bahwa sejarah baru kembali diukir oleh Unmus dari Indonesia Timur, dari Sulawesi hingga ke Papua ini merupakan LSP kedua yang didirikan setelah Politeknik Negeri Makassar. Tentunya ini menjadi pencapaian yang luar biasa. LSP memiliki arti penting guna membekali lulusan dengan sertifikasi resmi karena jika tidak ada sertifikasi maka lulusan tidak bisa melamar kerja di luar negeri, misalnya saja di Philipina dan Malaysia. Namun jika sudah memiliki sertifikasi maka dapat digunakan untuk melamar kerja hingga di seluruh dunia. Dapat dikatakan sertifikasi ini adalah SIM pertama ketika lulusan hendak melamar kerja setelah ijazah dari kampus.
Oleh sebab itu Unmus benar-benar mempersiapkan para lulusannya sehingga ketika sudah sarjana siap memasuki dunia kerja di negara manapun. “Kami harapkan dengan berdirinya LSP Unmus ini dapat bermanfaat bagi lulusan. Apalagi Ketua BNSP sebelumnya sudah mempunyai jadwal untuk ke Inggris dalam waktu dekat ini namun saya minta agar beliau dapat menyerahkan ijin pendirian terlebih dahulu sebelum bertolak keluar negeri. Ternyata permintaan ini disetujui dan ini sesuatu yang luar biasa,”terangnya. Terkait dengan materi yang disampaikan oleh Ketua BNSP, Rektor meminta agar para mahasiswa dan 48 asesor dapat memperhatikan dengan baik karena akan menjadi bekal ke depan. Oleh sebab itu kehadiran 48 asesor sangat ditekankan untuk mengikuti hingga seminar selesai. Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa mahasiswa Unmus berjumlah hingga 12.300 orang yang berasal dari Aceh sampai Papua.
Jumlah ini menurut kementerian dinilai sebagai PTN baru yang besar setelah Veteran, baik yang ada di Yogyakarta, Surabaya maupun Jakarta. Dari 12.300 mahasiswa tersebut, 4.000 di antaranya menjadi sasaran pemberian beasiswa. Saat ini Unmus memiliki 6 fakultas dan 25 jurusan yang secara keseluruhan sudah terakreditasi. Untuk institusi bahkan Unmus lebih dahulu memperoleh B dari Veteran Surabaya. Namun veteran Surabaya sudah mencapai A lebih cepat sedangkan Unmus diakui masih tetap bertahan dengan B. Tahun ini Unmus akan memperjuangkan akreditasi seluruh program studi yang ada secara bertahap. Oleh sebab itu diharapkan dukungan semua pihak untuk kepentingan pengembangan Unmus ke depan.
0 komentar
belum ada komentar